Perbedaan Begal Motor Sama Begal Berdasi…

Media ramai memberitakan mengenai begal motor yang
tiba-tiba memperoleh perhatian, razia preman yang makin
intensif. Kedua penyakit masyarakat itu sejatinya sejak
lama telah ada dan laporan demi laporan tidak ada tindak
lanjut dan penyelesaian.
Semoga saja perasaan dan pemikiran saya tidak terbukti
dan memang benar-benar pemberantasan pekat dengan
tulus oleh kepolisian. Saya sedikit curiga dan berpikir
negatif mengapa ketika ada kasus KPK dan polisi langsung
ada kejadian yang demikian ini.
Pemberitaan mulai bergeser dan memberi perhatian
mengenai begal ini. Rakyat terutama pelaku aktivitas
malam baik pekerja pabrik atau tukang ojeg tentu gelisah
dan khawatir dengan keadaan demikian. Polri yang
berwenang mengawal keadaan dan keamanan
menggunakan kesempatan untuk menunjukkan
kemendasakan peran mereka dibandingkan KPK selaku
rival mereka.
Penangkapan preman di mana-mana, bahkan sering salah
tangkap juga. Padahal preman ataupun pengemis sudah
lama di depan mata, mengapa baru sekarang bergerak dan
bertindak untuk mengatasinya. Sekali lagi boleh kan kalau
ada pemikiran diberi tampilan heroik kecil-kecil agar yang
besar bisa terselamatkan.
Begal berdasi dan berpangkat.
Korban bukan hanya satu dan keluarganya. Bayangkan
begal itu jelas merugikan satu orang dan keluarganya,
bukan hendak mengecilkan kebiadaban dan kejahatan
mereka, namun koruptor itu jauh lebih merugikan dan kita
semua kena imbasnya. Jalan yang harusnya mulus
menjadi berlobang karena anggarannya telah disunati,
keamanan yang harusnya ditanggung negara dilimpahkan
kepada masyarakat untuk hati-hati, karena agji aparatnya
terpotong akibat sudah masuk ke rekening pribadi.
Pekerjaan yang bisa diperoleh telah disabot karena kenalan
pejabat dan memiliki uang yang berlimpah.
Begal berdasi apalagi yang berpangkat ini jauh lebih
menakutkan karena hasil yang diperoleh jelas jauh lebih
besar, bisa membeli hukum, bisa mempengaruhi saksi,
hakim, jaksa, dan tentunya pengacara. Hukum terbeli dan
terintimidasi pelaku peradilan, maka begal bisa berkeliaran
dan memperoleh hasil yang jauh lebih banyak lagi.
Baik begal jalanan ataupun begal berdasi harus diberantas.
Polri dan KPK masih perlu ada, demikian juga dengan
hakim dan jaksa yang bersih bekerja sekuat tenaga,
dengan rakyat yang mendukung dan mendoakan agar
makin tercapai negara yang sejahtera.
Semoga apa yang saya pikirkan mengenai kinerja polisi
berkaitan dengan begal dan preman bukan nyata dan tidak
terbukti, dan makin memberikan keamanan yang makin
baik. Keadaan aman tenteram yang benar-benar aman
bukan buatan karena kepentingan.
Semoga pembersihan begal berdasi dan berpangkat juga
benar-benar terjadi, bukan balas membalas dan asal bukan
temanku aku bui. Begal berdasi sadis dengan kamuflase
bahasa halus, intelek, dan santun, namun akibatnya jauh
lebih menakutkan.
Kinerja yang sinergis, bukan saling meniadakan dengan
cara curang dan tidak sportif tentu akan membawa bangsa
makin sejahtera dan disegani di seluruh dunia. Kita
dilecehkan dan dihina negara asing bukan karena mereka
besar dan kuat, namun karena kita sendiri tidak bangga
dengan kebangsaan kita dengan perilaku buruk kita.
Salam Damai…

Tinggalkan komentar