Paras yang cantik dan bentuk tubuh yang aduhai
merupakan dambaan bagi hampir setiap wanita. Tidak
jarang untuk mendapatkan dan mempertahankannya diikuti
dengan pengorbanan yang luar biasa. Upaya diet ketat
hingga pengeluaran jutaan rupiah dilakukan guna
mendapatkan bentuk tubuh dan kecantikan yang
diidamkan. Sejak jaman dahulu kala hingga sekarang,
kecantikan yang dimiliki oleh wanita dianggap memiliki
manfaat bagi dirinya, organisasi, hingga bangsa dan
negaranya. Kecantikan dianggap sebagai aset yang sangat
berharga.
Dengan kecantikan, wanita bisa mendapatkan perlakuan
yang istimewa ketimbang yang lain. Kadang perilaku
diskriminasi ini dianggap berlebihan dan keterlaluan
sehingga merugikan pihak lain, baik itu bagi laki-laki
maupun sesama wanita. Terlepas dari itu semua, sang
wanita yang merasa diutamakan pun terkesan menikmati
segala perlakuan istimewa yang diberikan kepadanya.
Perusahaan pun tidak mau kalah memanfaatkan wanita
sebagai pagar ayu di barisan terdepannya. Wanita cantik
dianggap penglaris untuk meningkatkan nilai penjualan.
Bahkan sudah menjadi hal yang umum bahwa wanita
ditempatkan duluan dalam suatu pendekatan maupun
negosiasi, baru kemudian para petinggi perusahaan yang
datang belakangan. Disadari atau tidak, kecantikan wanita
dalam sebuah perusahaan dianggap sebagai aset sumber
daya manusia di samping kecerdasan dan keahlian
karyawan. Tidak heran ada sebagian perusahaan bahkan
menyeragamkan cara merias dan berpenampilan bagi
karyawan wanitanya.
Kecantikan dapat pula dianggap sebagai senjata yang
ampuh terutama jika peperangan terbuka tidak dapat
dimenangkan. Lewat kecantikan panglima perang yang
digdaya pun dapat takluk di bawah kaki wanita. Hal ini
dapat kita dengar dalam sejarah Cleopatra yang
mempertahankan bangsa Mesir dari jajahan Romawi.
Karena sifatnya yang menyerang secara halus, wanita juga
banyak dimanfaatkan sebagai mata-mata oleh suatu
negara untuk mendapatkan informasi musuh. Dalam kasus
ini, ranjang juga bisa menjadi medan perang. Tidak jarang
hal ini juga diikuti dengan pembunuhan para petinggi
negara melalui upaya yang terselubung. Cara ini lebih
efektif karena hanya mengorbankan satu orang..
dibandingkan ratusan bahkan ribuan prajurit yang harus
mati di medan perang hanya untuk membunuh pemimpin
musuh. Sama seperti kasus terbunuhnya Attila dari bangsa
Hun yang dulunya gagah perkasa menguasai daratan..
Eropa, tetapi harus mati ditangan seorang wanita di atas
tempat tidurnya.
Kecantikan yang dimiliki oleh seorang wanita ternyata juga
memiliki sisi negatif bagi dirinya sendiri. Kecantikan wanita
dalam sisi yang berbeda justru membuatnya menjadi obyek
yang tidak dimanusiakan. Wanita dianggap sebagai barang
dagangan yang bisa diperjualbelikan. Hal ini pula yang
kemudian memunculkan maraknya perdagangan manusia.
Wanita, seperti layaknya aset berharga, juga dianggap
sebagai alat pembayaran yang sah untuk menutupi utang.
Kecantikan yang dimiliki oleh wanita di tempat dan posisi
yang salah justru akan menyengsarakan wanita itu sendiri.
Salah satu cara untuk dapat lepas dari sisi negatif
kecantikan adalah melalui pendidikan. Wanita yang cerdas
tidak akan mau menerima kalau dirinya ditindas. Ia akan
mencari cara lain untuk hidup mandiri tanpa harus
tergantung dari kecantikannya. Bahkan lewat
kepintarannya dia bisa memanfaatkan kecantikan untuk
tujuan yang dia inginkan, bukan lagi kecantikan yang
membuat dirinya dimanfaatkan. Pepatah wanita dijajah
pria pun sudah tidak berlaku lagi bagi dirinya, justru dia
yang kemudian menjajah pria. Pada akhirnya, kecerdikan
dan kecantikan yang dimiliki oleh wanita bisa menjadi
kombinasi yang sangat menakutkan jika niatnya buruk
sedari awal.
Wanita memang sudah diberkahi dengan sifat alami
sebagai penggoda sejak jaman nabi Adam. Baik disadari
atau tidak, keberadaan dirinya sendiri sudah merupakan
pengalih perhatian laki-laki. Tidak perlu ia menjadi perayu
yang ulung untuk dapat menaklukkan hati laki-laki.
Kadang hanya duduk diam tanpa mengucap sepatah kata
pun dapat membuat seorang laki-laki terpesona. Ini pula
yang akhirnya membuat wanita cenderung dipersalahkan
atas segala kekacauan yang terjadi, sekalipun sang wanita
tersebut tidak ada maksud untuk melakukannya. Bahkan
tidak jarang justru posisi mereka malah menjadi korban,
tetapi tetap saja orang akan menganggap itu karena
wanita, bukan karena hal lainnya.
Wanita dianggap dapat merusak hubungan rumah tangga
orang. Bahkan pemuka agama yang biasanya tahan
terhadap berbagai godaan pun akhirnya dapat terbelit
masalah wanita. Perkelahian antar kampung juga dapat
terjadi hanya karena wanita. Maka tidak heran jika wanita
dianggap menjadi racun dunia. Wanita pun dipersalahkan
karena kecantikannya. Apakah benar kecantikan adalah
dosa?
Ada pepatah mengatakan bahwa kecantikan itu tergantung
dari siapa yang memandangnya. Hal ini tidak sepenuhnya
benar, karena sang wanita pun masih memiliki pilihan
untuk tampil cantik atau semrawut. Sehingga pandangan
orang yang memandangnya juga ditentukan oleh
bagaimana wanita tersebut berpenampilan. Akan menjadi
dosa dan berbahaya ketika wanita tersebut berpenampilan
cantik karena mempunyai niat jahat di dalamnya, untuk
merebut suami orang misalnya. Tetapi jika ia
berpenampilan cantik dan sopan tanpa ada niatan buruk,
maka segala kejadian buruk yang akan terjadi tidak lantas
disebabkan karena ulahnya. Tidak selayaknya ia
dipersalahkan hanya karena ia berkelamin wanita dan
kebetulan berpenampilan cantik.
Kecantikan bukanlah sebuah dosa melainkan berkah dari
Ilahi jika ia mampu merawatnya dan tidak digunakan untuk
sesuatu yang buruk. Kecantikan selayaknya harus dihargai
sebagai usaha kerja keras dari wanita tersebut untuk
tampil cantik. Dibaliknya ada usaha tak kenal lelah baik itu
tenaga maupun biaya untuk tetap tampil cantik sehingga
enak dipandang. Di sisi lain, kecantikan yang disertai
dengan niatan yang buruk dapat mempunyai efek seperti
racun yang merusak. Kalau wanita tidak suka dimadu,
tentunya laki-laki juga tidak suka kalau diracun.
Wanita dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat
menjadi siapa pun tergantung dari niatnya sendiri. Ia dapat
menjadi racun dunia yang mampu meluluhlantahkan
keluarga, masyarakat, hingga suatu negara. Iabisa pula
memilih untuk menjadi seorang ibu yang dihormati dan
dimuliakan oleh banyak orang. Yang kelembutan dan
kecantikannya bisa berkilauan melebihi keindahan permata
yang ada di seluruh dunia. Hingga surga yang sejati pun
terletak di bawah telapak kakinya, bukan lagi di
kemaluannya.